Saat Puasa Berat Badan Malah Naik? Begini Cara Mengatasinya

Terbatasnya asupan makanan dan minuman saat berpuasa seharusnya membuat berat badan semakin ideal. Namun nyatanya masih banyak yang berat badannya justru melonjak. Jika Anda salah satunya, perhatikan hal ini agar berat badan tidak terus naik dan tetap stabil.

“Saat berpuasa, bobot memang bisa dipastikan akan mengalami penurunan. Namun jangan salah, jika tidak dikontrol bobot justru bisa meningkat. Puasa sebenarnya kurang tepat jika tujuan utamanya ingin turun berat badan, sebab lebih baik puasa dijadikan latihan untuk hidup sehat,” papar dr Phaidon L Toruan, praktisi kesehatan.

Menurut dr Phaidon, jika orang tersebut sudah bisa menerapkan pola hidup sehat, maka bisa dipastikan pasti berat badan akan bisa lebih mudah terjaga kestabilannya. Berikut tips dari dr Phaidon agar berat badan tetap stabil selama berpuasa:

1. Cukupi kebutuhan tidur

Kebutuhan tidur menjadi hal yang paling penting. Sebab, kurang tidur dapat membuat nafsu makan meningkat. Usahakan selama bulan puasa jam tidur tetap terpenuhi, sehingga nafsu makan masih berada di tahap wajar dan tidak berlebihan.

2. Jangan ‘lapar mata’

Selalu kontrol jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Seringkali kita ‘lapar mata’ sehingga saat berbuka menjadi momen untuk balas dendam dan banyak makan. Menurut dr Phaidon, inilah yang membuat berat badan melonjak naik.

3. Hindari langsung makan besar saat berbuka

Saat awal berbuka, sebaiknya jangan langsung makan dalam porsi besar. Lebih baik berbuka dengan makanan kecil dan manis, salat Maghrib, baru kemudian makan kembali. Menu yang dipilih pun harus diperhatikan, pilih yang kaya karbohidrat kompleks (nasi beras merah, roti gandum utuh, ubi, atau kacang hijau), protein (dada ayam, daging, ikan, tempe, susu rendah lemak), dan sayur-sayuran. Perhatikan juga porsinya, jika berlebihan bisa menimbulkan rasa tidak nyaman di lambung dan mengganggu pencernaan yang seharian telah istirahat.

4. Pilih menu sahur dengan baik

Saat sahur, konsumsilah makanan dengan kadar lemak yang rendah namun tinggi karbohidrat kompleks (roti gandum dan nasi beras merah), protein (daging ayam, ikan, atau telur), dan makanan kaya serat (sayur-sayuran dan buah-buahan) untuk memenuhi kebutuhan kalori saat berpuasa. Ada baiknya juga untuk mengonsumsi sulemen multivitamin dan mineral saat sahur.

5. Atur komposisi nutrisi yang seimbang

Pengaturan komposisis nutrisi yang seimbang sangat diperlukan agar tubuh tetap sehat dan tidak cepat merasa lapar saat berpuasa. Disarankan komposisi tersebut dengan dengan 50 persen karbohidrat kompleks, 40-45 persen protein, dan 5-10 persen lemak sehat dalam setiap porsi makan.

(vit/vit)

 Ajeng Anastasia Kinanti – detikHealth
Sumber : https://health.detik.com/read/2013/07/19/121131/2307917/766/saat-puasa-berat-badan-malah-naik-begini-cara-mengatasinya
Share Button

Berat Badan Malah Naik Selama Puasa, Ada 7 Penyebabnya

Bulan Ramadan kerap dijadikan sarana untuk diet karena wajib berpuasa sebulan penuh. Namun sebagian orang tidak mendapat bonus berat badan susut selama berpuasa.

Sebaliknya, selama menahan haus dan lapar, bobot tubuh mereka malah melonjak lalu turun sedikit, kemudian naik lagi, seperti yoyo. Kenapa tubuh malah tak keruan atau berat badan justru naik ketika berpuasa?

Berikut ini sepuluh penyebab berat badan naik selama berpuasa, seperti dikutip dari Khaleejtimes:

1. Makan berlebihan saat berbuka
Setelah belasan jam berpuasa, biasanya seseorang tidak dapat menahan godaan untuk melahap segala makanan yang ada di hadapan setelah waktu buka tiba. Imbasnya berat badan justru bertambah. Karena itu, ketika maghrib tiba, batalkan puasa dengan porsi secukupnya.

2. Makan terburu-buru
Berbuka puasa lalu salat Maghrib, kemudian waktu Isya datang. Tempo yang sempit ini membuat seseorang makan terburu-buru sehingga dia tak mengunyah dengan sempurna.
3. Buka puasa dengan makanan berat
Makanan yang mengandung karbohidrat serta kadar gula dan garam tinggi kerap menjadi pilihan pertama saat berbuka puasa. Ketika membatalkan puasa, santaplah buah, salad, atau sup lebih dulu karena makanan jenis ini rendah kalori dan membuat kenyang.

4. Kurang minum
Minumlah setidaknya delapan gelas air saat berbuka atau sahur.

5. Malas bergerak
Puasa menjadi alasan orang malas bergerak. Padahal, aktivitas fisik akan membantu membakar kalori.

6. Apapun dilahap
Perut kosong bukan berarti kita bisa melahap semua makanan yang tersedia. Tetaplah selektif dalam menyantap makanan untuk sahur dan berbuka puasa. Pilih makanan yang rendah lemak, tanpa minyak, dan alami.

7. Makan terus-menerus
Makan berat saat berbuka atau setelah Tarawih akan membuat tubuh kelelahan karena kekenyangan. Lagipula setelah salat Tarawih, biasanya seseorang akan tidur sampai waktu sahur tiba.

AHMAD FAIZ | KHALEEJTIMES

 

Share Button

Welcome to Herbalife Medan Palladium

Selamat datang di Blog UnOfficial Herbalife Medan

Distributor Herbalife di Medan
HP : 0852 6202 3400
WA : 0852 6202 3400
bos@infomedan.id

INFO PRODUK HERBALIFE
KLIK DISINI

diet adalah sebuah pengorbanan
memerlukan tekad dan komitmen
ditambahkan lagi dengan disiplin
semuanya dilakukan tanpa keluhan
asalkan bisa turun berat badan

menahan lapar mengurangi makan
olahraga dan latihan dengan tekun
tapi meski sudah berjuang rutin
berat badan tetap saja bertahan
saatnya nutrisi terbaik dibutuhkan

mau turun berat badan dengan nyaman
tanya saya caranya teman-teman
sudah pasti saya akan menuntun
agar kita semua dapat hasil memuaskan
ayo hubungi saya sang konsultan

Share Button

Peraih Nobel Ini Ungkap Peran Nitrit Oksida Bagi Tubuh

2002295NO780x390

 

JAKARTA, KOMPAS.com – Nitric Oxide (NO) atau Nitrit Oksida ternyata memiliki peran penting dalam kesehatan tubuh. NO ini ditemukan dari hasil penelitian seorang ilmuwan asal Amerika Serikat Louis Ignarro dan rekan-rekannya.

Louis menemukan, NO dapat melebarkan pembuluh darah sehingga mencegah penyumbatan di pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Peran NO ini mencegah terjadinya penyakit jantung dan stroke. Penelitian tetang NO ternyata tak sebatas untuk mencegah penyakit kardiovaskuler.

“NO juga dapat meningkatkan memori dan proses pembelajaran di otak untuk mencegah demensia,” ungkap Louis dalam temu media Herbalife Nutrition di Jakarta, Rabu (21/10/2015).

Selain itu, NO dapat menjaga kesehatan pencernaan tubuh. Bahkan, kesehatan kulit pun mendapat manfaat dari adanya NO dalam tubuh. “NO membuat kulit halus, tidak kerut, dan membuat Anda terlihat awet muda,” lanjut Louis.

Penemuan NO sendiri bermula saat Louis ingin mengetahui bagaimana obat Nitrogliserin dapat menurunkan tekanan darah. Nitrogliserin memang obat yang sudah digunakan ratusan tahun untuk mengobati penyakit jantung. Louis mengungkapkan, Nitrogliserin ternyata bekerja dalam tubuh untuk membantu produksi NO. Setelah penemuan itu, Louis pun meneliti lebih lanjut tentang NO.

Selama lima tahun, Louis mencari kandungan NO dalam tubuh manusia. Akhirnya, pada 1986 ditemukan bahwa pembuluh arteri dan vena mampu memroduksi NO. Namun, seiring bertambahnya usia seseorang, produksi NO menurun.

Pola makan sehat dan olahraga merupakan kunci utama untuk menjaga produksi NO dalam tubuh. Louis pun kemudian mengembangkan produk nutrisi yang dapat membantu produksi NO dalam tubuh.

Saat itu, dalam dunia farmakologi tidak ada orang yang tertarik mempelajari NO. Sebab, NO sendiri bukan senyawa padat maupun cair, melainkan berupa gas. Kini, setelah diketahui manfaatnya, makin banyak ilmuwan yang tertarik dengan NO dan banyak perusahan obat untuk membuat produk berbahan NO.

Berawal dari rasa ingin tahu itu, Louise menghasilkan temuan penting yang bermanfaat bagi dunia kesehatan. Temuan inilah yang mengantarkan Louis meraih nobel bidang kesehatan tahun 1998.

So, say YES to “NO”. Say YES to NiteWorks!

Sumber:  http://health.kompas.com/read/2015/10/22/103500423/Peraih.Nobel.Ini.Ungkap.Peran.Nitrit.Oksida.Bagi.Tubuh
Penulis: Dian Maharani
Editor: Bestari Kumala Dewi

Share Button